Pengoplosan BBM Terbongkar di Subang, Pelaku Campur Thinner dengan Pertalite–Pertamax

0
30
Pengoplosan BBM Terbongkar di Subang
Kapolres Subang AKB Dony Eko Wicaksono memaparkan hasil pengungkapkan praktik BBM oplosan.(MI/REZA SUNARYA)

JURNALIFE – Pemilik kendaraan bermotor diminta lebih berhati-hati saat membeli BBM eceran, terutama di wilayah Kalijati, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Imbauan ini disampaikan Kapolres Subang AKBP Dony Eko Wicaksono setelah jajarannya mengungkap peredaran BBM oplosan yang diproduksi oleh pelaku tidak bertanggung jawab.

Pengungkapan kasus bermula dari informasi masyarakat yang mencurigai adanya aktivitas pengoplosan BBM di sebuah kontrakan di Desa Kaliangsana. Pada Rabu (3/12) sekitar pukul 19.30 WIB, tim patroli Satuan Reserse Kriminal Polres Subang mendatangi lokasi dan menemukan berbagai jeriken berisi bahan baku serta BBM diduga hasil oplosan, lengkap dengan peralatan produksinya. Pelaku berhasil melarikan diri saat petugas tiba.

“Temuan ini menjadi dasar penyelidikan lanjutan. Setelah rangkaian penyelidikan, polisi menangkap AK di persembunyiannya di Kecamatan Pusakajaya pada Senin (8/12),” ujar Kapolres Subang.

Dari pemeriksaan, AK—warga asal Indramayu—mengaku datang ke Subang sejak Agustus 2025 untuk berjualan thinner. Karena usaha sepi, ia kemudian beralih mengoplos thinner dengan Pertalite dan Pertamax sejak awal Desember 2025.

Pelaku mengaku telah menjual sedikitnya delapan jeriken BBM oplosan berkapasitas 20 liter ke sejumlah jongko 2 tax di Kalijati dan Pagaden dengan harga Rp10.500 per liter. Dari hasil penjualannya, ia mendapatkan keuntungan sekitar Rp1.120 per liter. Kepada para pembeli, AK mengaku bahwa BBM itu berasal dari SPBU.

Kapolres menjelaskan, modus yang digunakan pelaku sangat berbahaya karena mencampurkan bahan kimia non-BBM. Untuk menghasilkan satu jeriken 20 liter, AK mencampurkan 8 liter thinner yang mengandung metanol, butanol, dan toluena, ditambah 3 liter Pertalite serta 5 liter Pertamax. Campuran tersebut kemudian diaduk dan didiamkan sebelum dijual kembali sebagai Pertalite.

“Penyidik masih mendalami lokasi-lokasi yang menerima pasokan BBM oplosan ini,” kata Dony.

Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menyita 41 jeriken berisi lima liter bahan baku, 14 jeriken berisi BBM oplosan, 24 jeriken kosong, dua gelas ukur, serta satu mesin pompa Airlux lengkap dengan selangnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here