Jurnallife – Laporan penelitian situs Gunung Padang hanyalah satu dari ribuan artikel yang telah ditarik dari jurnal ilmiah pada tahun 2023. Menurut laporan Nature, lebih dari 10.000 makalah penelitian sains ditarik kembali, mencatatkan rekor baru untuk pencabutan terbanyak dalam satu tahun.
Kasus Gunung Padang
Pencabutan artikel Gunung Padang pada 18 Maret 2024 terjadi setelah investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi Jurnal Archaeological Prospection, John Wiley & Sons Ltd. Mereka menerima pertanyaan keberatan atas publikasi artikel Geo-archaeological itu dari empat pakar di bidang arkeologi, geofisika, dan geokarbon.
Penerbit menemukan kesalahan besar pada laporan berjudul “Geo-archaeological prospecting of Gunung Padang buried prehistoric pyramid in West Java, Indonesia” yang telah terbit sejak 20 Oktober 2023.
Tren Penarikan Global
Analisis Nature menunjukkan bahwa jumlah pencabutan pada tahun 2023 telah melampaui rekor tahunan sebelumnya. Pelanggar terbanyak berasal dari negara-negara penerbit penelitian besar seperti Arab Saudi, Pakistan, Rusia, dan Cina. Negara-negara ini memiliki tingkat penarikan kembali tertinggi selama dua dekade terakhir.
Arab Saudi memiliki skor tertinggi dengan “30 per 10.000 artikel” yang melakukan pencabutan (tidak termasuk pencabutan makalah konferensi).
Jika makalah konferensi disertakan, Cina memimpin dengan tingkat penarikan di atas 30 per 10.000 artikel, menurut Richard Van Noorden dari Nature.
Upaya Pencegahan dan Temuan Masalah
Perwakilan IEEE menjelaskan bahwa mereka merasa tindakan dan upaya pencegahan mereka berhasil menangkap sebagian besar makalah palsu. Namun, Retraction Watch menemukan masalah seperti “frasa bermasalah, penipuan kutipan, dan plagiarisme, di ratusan makalah IEEE yang diterbitkan di masa lalu,” tambah Van Noorden.
IEEE mengevaluasi makalah tersebut dan menemukan kurang dari 60 makalah yang tidak memenuhi standar publikasinya, 39 di antaranya telah ditarik sejauh ini.
Baca : Tips Menjalani Ibadah Puasa dengan Sehat di Bulan Ramadhan
Penarikan ribuan artikel ilmiah, termasuk laporan Gunung Padang, menunjukkan pentingnya integritas dan ketelitian dalam penelitian. Upaya pencegahan dan deteksi dini perlu terus dilakukan untuk menjaga kualitas dan kredibilitas publikasi ilmiah.