Harga Ayam di Pasar Tradisional Purwakarta Melonjak Jelang Nataru 2026

0
71
Harga ayam potong di Pasar Rebo Purwakarta naik signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru 2026. Kondisi ini dikeluhkan, baik oleh pembeli maupun pedagang.(Pasundan Ekspres)
Harga ayam potong di Pasar Rebo Purwakarta naik signifikan menjelang Natal dan Tahun Baru 2026. Kondisi ini dikeluhkan, baik oleh pembeli maupun pedagang.(Pasundan Ekspres)

JURNALIFE – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, harga daging ayam potong di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Purwakarta mengalami kenaikan signifikan. Kenaikan ini dirasakan lebih cepat dan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan pantauan di Pasar Rebo Purwakarta pada Selasa (9/12/2025), harga ayam potong kini tembus Rp40.000 per kilogram. Tidak hanya daging ayam utuh, produk olahan seperti fillet pun ikut mengalami lonjakan harga. Fillet dada dijual dengan harga Rp50.000 per kilogram, sementara fillet paha mencapai Rp60.000 per kilogram.

Para pedagang mengakui kondisi tahun ini terasa lebih berat. Nana, salah satu pedagang ayam potong di Pasar Rebo, mengatakan kenaikan harga terjadi hampir setiap hari.

“Tiap hari naik. Harga ayam sekarang Rp40.000 per kilo. Untuk fillet dada Rp50.000 dan paha Rp60.000,” ujar Nana.

Ia menjelaskan, tingginya permintaan khususnya untuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG) membuat pasokan ayam di tingkat pemasok berkurang. Harga dari bandar maupun perusahaan pemasok (PT) pun meningkat, sehingga pedagang kesulitan menahan harga jual.

“MBG maunya fillet. Karena itu harga dari bandar sudah tinggi, dari PT juga naik. Ya mau bagaimana, yang beli maunya murah, tapi harga memang lagi mahal,” katanya.

Kenaikan harga ayam berdampak langsung pada omzet pedagang. Nana mengaku penjualannya menurun hingga 40 persen karena sebagian pembeli mengurangi jumlah belanja akibat keterbatasan anggaran.

“Yang beli pada berkurang. Penjualan sepi terus. Kasihan juga yang enggak punya uang atau uangnya pas-pasan,” tuturnya.

Keluhan serupa datang dari para pembeli. Reni, salah satu warga yang ditemui di Pasar Rebo, mengaku keberatan dengan harga ayam yang tidak kunjung turun.

“Dulu paling naik ke Rp40.000, turun lagi. Tapi sekarang enggak turun-turun. Keberatan banget. Ayam naik, sayur naik, semua naik,” ujarnya.

Ia berharap pemerintah dapat segera menstabilkan harga agar tidak semakin membebani masyarakat kecil.

“Harapannya, semoga bisa turun lagi. Kasihan rakyat kecil,” tambahnya.

Hingga kini, pedagang dan masyarakat berharap adanya intervensi dari pihak terkait untuk mengendalikan harga, terutama menjelang puncak kebutuhan pangan pada masa libur akhir tahun.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here