SUBANG – Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat telah meningkatkan pasokan Biosolar hingga 70% untuk Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Nelayan (SPBUN) 38.41213 di Blanakan, Kabupaten Subang. Penambahan ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan BBM para nelayan yang meningkat, seiring dengan melonjaknya aktivitas melaut oleh Kelompok Nelayan Blanakan pada Oktober 2024.
Menurut Eko Kristiawan, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat PT Pertamina Patra Niaga, realisasi konsumsi Biosolar di wilayah Blanakan pada Oktober 2024 telah terserap penuh hingga pekan ketiga bulan ini. “Realisasi Biosolar bulan Oktober 2024 untuk SPBUN 38.41213 Blanakan telah terserap sepenuhnya di pekan ketiga Oktober dari total alokasi yang telah ditentukan untuk 1 bulan,” ujar Eko dalam keterangan resminya, Jumat (25/10).
Eko menjelaskan bahwa Pertamina tetap berkomitmen untuk menyalurkan BBM jenis Biosolar sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah. Guna mengatasi peningkatan konsumsi di bulan Oktober ini, Pertamina terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan distribusi Biosolar ke nelayan tetap berjalan dengan lancar. Evaluasi kebutuhan dan realisasi bulanan terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan pasokan hingga akhir tahun.
SPBUN 38.41213 telah mengajukan penambahan alokasi pada 22 Oktober 2024, yang kemudian disetujui sehingga alokasi bulan berjalan kini ditambah sebesar 70% dari jumlah normal. Pertamina Patra Niaga juga berkoordinasi dengan Fuel Terminal Cikampek untuk memprioritaskan pengiriman Biosolar ke SPBUN Blanakan.
Namun, Pertamina menyayangkan sempat terjadinya aksi demonstrasi yang berujung kericuhan di SPBUN 38.41213 terkait pasokan BBM. Pada Kamis (24/10) pukul 17.15 WIB, truk tangki yang membawa Biosolar telah tiba di SPBUN 38.41213 Blanakan, dan proses pengisian Biosolar bagi nelayan langsung dilakukan.
“Kami berharap penyaluran Biosolar untuk nelayan wilayah Blanakan dapat berjalan kondusif, memenuhi kebutuhan mereka tanpa ada hambatan,” tutup Eko.