JURNALLIFE – Fakta Vaping Memicu Kanker Paru, Vaping atau rokok elektrik merupakan salah satu alternatif rokok konvensional yang semakin populer di kalangan masyarakat.
Vape dianggap lebih aman daripada rokok konvensional karena tidak mengandung tar dan asap.
Tetapi apakah vape benar-benar aman atau tidak yang memicu kanker paru?
Fakta Vaping Memicu Kanker Paru yang Berbahan Kimia
Bahan kimia tersebut antara lain :
- Nikotin: Nikotin merupakan zat adiktif yang dapat menyebabkan kerusakan DNA.
- Zat perasa: Beberapa zat perasa, seperti diasetil, telah terbukti dapat menyebabkan kanker paru pada hewan percobaan.
- Formaldehida: Formaldehida merupakan zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker paru, leukemia, dan kanker nasofaring.
- Acrolein: Acrolein merupakan zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker paru, kanker nasofaring, dan kanker kandung kemih.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature pada tahun 2018 menemukan bahwa uap vape dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel-sel paru. Studi tersebut juga menemukan bahwa pengguna vape memiliki risiko kanker paru yang lebih tinggi daripada non-pengguna.
Sebuah studi lain yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Prevention Research pada tahun 2020 menemukan bahwa uap vape dapat menyebabkan peradangan pada sel-sel paru. Peradangan ini dapat meningkatkan risiko kanker paru.
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa vape tidak sepenuhnya aman dan dapat memicu kanker paru. Vape mengandung beberapa bahan kimia yang dapat merusak DNA dan menyebabkan peradangan pada sel-sel paru.
Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dalam menggunakan vape. Jika Anda ingin berhenti merokok, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat.
Berikut adalah beberapa tips untuk mengurangi risiko kanker paru akibat vape:
- Hindari penggunaan vape dengan kandungan nikotin yang tinggi.
- Gunakan vape dengan zat perasa yang aman, seperti buah-buahan dan sayuran.
- Hindari penggunaan vape yang menghasilkan banyak asap.
- Berhenti menggunakan vape jika Anda mengalami gejala gangguan pernapasan, seperti batuk, sesak napas, dan nyeri dada.
Baca : Menjaga Kesehatan: Kunci untuk Hidup yang Lebih Baik
Jika Anda khawatir akan risiko kanker paru akibat vape, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Dokter dapat memberikan informasi dan saran yang tepat untuk mengurangi risiko kanker paru.