Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat menyelenggarakan Forum Dinas Perkebunan Tahun 2024 dengan mengangkat tema “Menuju Perkebunan Unggul dan Berdaya Saing melalui Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah Produk Perkebunan” di Grand Sunshine Resort and Convention Center, Soreang, Kabupaten Bandung, pada tanggal 22-23 Februari 2024.
Forum Dinas Perkebunan yang dibuka Penjabat Sekretaris Daerah, Taufiq Budi Santoso diikuti seluruh perwakilan dinas kabupaten/kota yang membidangi perkebunan di Jawa Barat, asosiasi petani dan pengusaha perkebunan lingkup Provinsi Jawa Barat.
Forum Dinas Perkebunan Tahun 2024, sebagai forum sinkronisasi untuk mempertajam strategi dengan kolaborasi antar perangkat daerah lingkup pertanian baik tingkat provinsi dan kabupaten/kota, akademisi, praktisi dan instansi terkait dalam rangka tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan kegiatan forum Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2024 ini adalah merumuskan strategi pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Perkebunan Tahun 2024-2026, mengkoordinasikan dan mensinergikan program/kegiatan tahun 2025 serta emperoleh masukan dalam rangka penajaman target kinerja sasaran, program dan kegiatan dalam Rancangan Renja tahun 2025.
Penjabat Sekda Jabar, Taufiq Budi Santoso menjelaskan, hingga Desember 2023, capaian NTP Provinsi Jawa Barat telah melebihi target dengan capaian sebesar 107,45 poin. Sementara capaian NTUP Perkebunan Rakyat (NTUP-R) sebesar 101,77 poin dari target 103,52 poin.
“Tantangan rendahnya NTUP-R ini diantaranya, disebabkan oleh rendahnya nilai harga yang diterima petani. Kondisi tersebut tentunya menjadi tanggung jawab kita semua seluruh stakeholder perkebunan untuk mendorong peningkatan nilai harga produk perkebunan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Taufiq mengungkapkan, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat telah merancang berbagai indikator dan target kinerja program dengan sasaran peningkatan produktivitas dan nilai tambah komoditi perkebunan. Berbagai upaya tersebut dilaksanakan sebagai upaya mendorong akselerasi peningkatan ekonomi pelaku usaha perkebunan. Oleh karena itu, pihaknya berharap dukungan dan kerjasama dari seluruh pemerintah daerah kab/kota, agar upaya tersebut berjalan lancar dan mencapai target yang diharapkan.
“Kami mendorong agar UPTD di Dinas Perkebunan diupayakan untuk bisa bertransformasi menjadi BLUD. Mudah-mudahan tahun 2025 nanti paling tidak, ada satu UPTD di Dinas Perkebunan yang sudah bisa menjadi BLUD. Selain itu, kami juga mendorong Dinas Perkebunan bersama UPTDnya untuk bisa berorientasi pada produksi, produksi-produksi perkebunan ini dihasilkan secara maksimal sehingga dapat mengatasi dan menguatkan ketahanan pangan di Jawa Barat,” pungkasnya.
Kemudian Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Gandjar Yudniarsa menjelaskan, berdasarkan Angka Tetap (ATAP) Tahun 2022, proporsi kepemilikan area perkebunan di Jawa Barat masih didominasi oleh Perkebunan Rakyat dengan persentase 80,62%. Sementara, berdasarkan total luas lahan perkebunan di Provinsi Jawa Barat dalam 10 tahun terakhir, terjadi rata-rata penurunan sebesar 0,58% tiap tahunnya. Hal ini berbanding terbalik apabila hanya dilihat dari sektor perkebunan rakyat saja. Secara luasan, luas tanaman perkebunan rakyat mengalami peningkatan rata-rata sebesar 0,15% tiap tahunnya.
“Hal ini menunjukan, terdapat potensi yang bisa terus dikembangkan dan didorong dari sektor perkebunan rakyat,” katanya.
Menurut Gandjar, Rencana Strategis Dinas Transisi Perkebunan Provinsi Jawa Barat tahun 2024-2026, diharapkan akan mampu menjawab tantangan subsektor perkebunan khususnya perkebunan rakyat kedepannya.
“Antara lain, tantangan penyediaan pangan, mitigasi akan dampak perubahan iklim global, standardisasi baku mutu produk perkebunan dan kemudahan dan kepastian distribusi/pengangkutan dan pemasaran produk perkebunan,” paparnya.
Selanjutnya, Gandjar menyatakan, Forum Dinas Perkebunan kali ini akan mampu mempertajam strategi, arah kebijakan, tujuan dan sasaran, khususnya untuk Rencana Kerja Tahun 2025. Sekaligus mengharmonisasi hal tersebut dengan stakeholder agar kegiatan yang disusun tepat sasaran. (*)