Terobosan Pengelolaan Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan

0
82

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinasi Jawa Barat, terus berupaya melestarikan lingkungan kelautan dan pesisir serta biota laut, khususnya penyu yang populasinya terus menurun, perlu untuk terus digalakan.

Seperti kegiatan yang dilaksanakan pada hari kamis (13/11) di Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan CDKPWS-DKP Jabar Diperlukannya terobosan dalam pengelolaan kawasan konservasi

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Irfan Hadisiswanto menyampaikan, diperlukan cara-cara baru seperti crwodfunding, agar pengelolaan kawasan konservasi dapat melibatkan masyarakat dengan sistem pendanaan yang lebih luas. Harapannya, terobosan aplikasi GO-WISATA ini dapat meringankan beban pemerintah daerah dengan segala keterbatasannya dalam melaksanakan kegiatan konservasi khususnya di Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan.

“Melalui skema crowdfunding, diharapkan dapat menyasar banyak kalangan, baik dalam maupun luar negeri, untuk mendonasikan atau berinvestasi pada sektor konservasi, yang dampaknya berkelanjutan bagi kelestarian lingkungan,” papar Irfan dalam kegiatan Softlaunching Aplikasi GO-WISATA.

Irfan juga menjelaskan, sebagai inisiator dalam membuat aplikasi GO-WISATA ia bekerja sama dengan Civitas Akademika UNIKOM Bandung. Irfan berharap, pengembangan aplikasi ini dapat menjadi prototype yang dapat diterapkan di kawasan konservasi lainnya.

“Semoga dengan aplikasi ini, dapat mentrigger gerakan crowdfunding yang melibatkan masyarakat lebih luas. Juga sekaligus sebagai sarana informasi kepada masyarakat tentang kawasan konservasi serta manfaatnya bagi lingkungan,” terang Irfan.

Pada rangkaian kegiatan tersebut, juga dilaksanakan peresmian Pondok Edukasi dan Kolaborasi serta Pemberdayaan Masyaraksat Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan, yang pembangunannya bersumber dari dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Migas Utama Jabar.

Pada kesempatan tersebut, Kepala DKP Jabar Hermansyah menyampaikan apresiasi dengan adanya terobosan aplikasi GO-WISATA, serta adanya pembangunan Pondok Edukasi dan Kolaborasi yang dibangun oleh PT Migas Utama Jabar.

“Saya sangat mengapresiasi dengan terobosan aplikasi GO-WISATA dan juga bantuan dari PT. Migas Utama Jabar,” kata Hermansyah.
Ia menilai, pemerintah daerah dalam melaksanakan pengelolaan kawasan konservasi yang begitu luas, dengan keterbatasan anggaran dan SDM yang ada memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak.

“Tentu dengan kegiatan hari ini, merupakan aksi kolaborasi yang sangat baik antara civitas akademika, sektor bisnis dalam hal ini Perseroda, dan pemerintah daerah. Sebab, dalam upaya konservasi pemerintah daerah tidak bisa melakukan sendiri,” jelas Hermansyah.
Hermansyah juga menyampaikan diperlukan keterlibatan aktif masyalarat luas dalam pengelolaan kawasan konservasi dan pesisir yang berkelanjutan. “Dengan keterbatasan anggaran dan SDM, tentu pemerintah daerah perlu bekerja sama terutama dengan masyarakat luas dalam mengelola kawasan konservasi berkelanjutan,” lanjut Hermansyah.

Diakhir kegiatan, sebagai bentuk aksi nyata simbol upaya melestarikan lingkungan, dilakukan penanaman vegetasi pantai di Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak yang luas dalam upaya konservasi dan melestarikan alam khususwa kawasan pesisir.(rls/dkp)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here